Mengikat Makna: Core Value Ibu Profesional
Kalau di minggu lalu misi yang diberikan adalah mencari makna Ibu Profesional, misi di minggu ini adalah mengikat makna yang sudah ditemukan. Pencarian makna ini perlu diikat agar lebih kuat dan mudah diingat, supaya nggak menguap begitu saja. Oleh karena itu, saya menuliskan hasil pencarian makna tersebut di post ini.
Makna Ibu Profesional tentu berbeda bagi masing-masing ibu karena tiap individu dan keluarga memiliki keunikan tersendiri. Namun, core value atau nilai penting yang harus dimiliki oleh ibu profesional sebaiknya sama atau selaras.
Ada 5 core value Ibu Profesional, yaitu:
▪︎Belajar
▪︎Berkembang
▪︎Berkarya
▪︎Berbagi
▪︎Berdampak
Mengutip dari kelas WI Mbak Yesi, saat kita belajar, pembelajaran itu akan membuat diri kita mengalami perubahan. Ketika sudut pandang kita akan menjadi berbeda, khazanah pemikiran menjadi semakin luas, kita sudah sampai di fase berkembang. Dan ketika kita berkembang, akan muncul dorongan untuk dapat berkarya; menghasilkan sesuatu yang kita bisa dan sukai. Setelah kita berkarya dengan bahagia, akan tiba saatnya kita berbagi, baik berbagi ilmu maupun berbagi pengalaman. Kelak ketika kita konsisten dengan berbagi, apa yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh akan berdampak bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita yang mungkin melihat sepak terjang kita dari catatan perjalanan yang kita lakukan. Itulah tahapan core value yang harus dilewati untuk mengikat makna Ibu Profesional.
Dimulai dari tahap pertama yaitu belajar. Belajar adalah sesuatu yang harus kita lakukan sepanjang hayat. Belajar bukan hanya berarti mengikuti kegiatan pendidikan secara formal karena belajar bisa dilakukan di mana saja, dengan siapa saja, dan dari apa saja. Menjadi pribadi yang lebih bijak dari hari kemarin pun termasuk belajar.
Selama proses belajar, tentu kita akan menemui hambatan. Hambatan ini adalah tantangan bagi kita untuk dipecahkan dan temukan solusi terbaiknya. Tantangan bagi setiap ibu mungkin berbeda-beda, kalau di saya, tantangan belajar adalah soal manajemen waktu dan rasa malas atau bosan. Nah, untuk menghadapi tantangan ini, kita harus kembali pada visi dan niat awal kita, karena visi itulah yang dapat membantu kita menemukan kembali semangat yang membara seperti di awal perjalanan.
Setelah mengikuti kelas beberapa WI, saya mendapat tips yang sangat berguna untuk proses belajar saya, yaitu:
▪︎Selalu ingat tujuan utama kita belajar,
▪︎pilah dan pilih ilmu yang sesuai dengan kebutuhan diri dan keluarga kita, lalu
▪︎fokus pada pilihan tersebut dan berani katakan "itu menarik, tapi saya tidak tertarik" untuk ilmu yang tidak kita perlukan saat ini. Tujuannya supaya kita nggak terombang-ambing saat ada tsunami ilmu. Kita nggak perlu mempelajari semua ilmu walaupun semua ilmu itu menarik bagi kita, karena kita hanya perlu belajar sesuatu yang kita dan keluarga kita butuhkan saja.
Selain itu, dalam proses belajar kita memerlukan indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan yang sangat penting salah satunya adalah adanya perubahan pada diri yang terukur. Kenapa harus terukur? Tujuannya untuk menilai sejauh mana keefektifan proses belajar kita selama ini.
Sebagai ibu pembelajar, upaya yang dapat kita lakukan untuk mengikat makna Ibu Profesional adalah dengan terus berproses, terus memperbaiki diri, dan bergabung dengan komunitas yang memiliki visi misi yang sama dengan kita. Tujuannya agar kita menjadi lebih semangat, saling tertular dan menularkan aura positif satu sama lain. Salah satu ikhtiar saya untuk bisa mengikat dan menginternalisasi makna Ibu Profesional di dalam diri saya adalah dengan memahami diri sendiri, apa yang saya suka, apa yang saya butuh untuk pelajari, dan apa yang bisa saya bagikan untuk orang lain. Dan sekarang, saya lebih siap menyelami lautan ilmu karena sudah tahu ilmu apa yang ingin saya pelajari, yang ingin saya tingkatkan, yang sudah bisa namun masih ingin saya latih, dan ilmu apa yang sudah dapat saya bagikan kepada orang lain.
Bismillah, selamat dan semangat belajar! ❤
Comments
Post a Comment