Posyandu Day: Target Achieved?
Sudah sebulan pasca sesi konsultasi dengan dokter gizi anak. Gimana kabarnya?
Tepat 1 bulan yang lalu, Dr. Tinuk menargetkan kenaikan bb Rania sebanyak 1 kg dalam 1 bulan (cerita lengkapnya bisa dibaca di sini). Dan hari ini jadwal timbang berat badan di Posyandu. Saya sempat nggak percaya tapi ternyata kami berhasil! Berat badan Rania nggak naik 1 kg dalam 1 bulan, tapi 1,1 kg! Masya Allah tabarakallah..
Setelah challenge accepted, target achieved! Alhamdulillaah.
Sepanjang jalan pulang dari Posyandu, saya kembali mengingat-ingat, sebulan ini saya udah ngapain aja ya? Saking senang dan semangatnya pasca sesi timbang berat badan Rania, hehe.
Nah seingat saya, poin-poin ini yang lebih saya perhatikan selama sebulan terakhir dalam rangka program menaikkan berat badan:
Disiplin jam makan
Dr. Tinuk membuatkan jadwal makan dan minum susu untuk Rania, jadwal yang strict sekali. Jadwal dimulai dari bangun tidur sampai tidur lagi; mulai dari sarapan pagi sampai jam minum ASI di tengah malam. Tapi, karena saya nggak mungkin memaksa anak untuk melakukan semua jadwal yang dibuatkan dokter, saya meletakkan fokus utama di jam makan besar; patokannya cuma jam makan besar, selebihnya fleksibel mengikuti keinginan anak.
Dr. Tinuk membuatkan jadwal makan dan minum susu untuk Rania, jadwal yang strict sekali. Jadwal dimulai dari bangun tidur sampai tidur lagi; mulai dari sarapan pagi sampai jam minum ASI di tengah malam. Tapi, karena saya nggak mungkin memaksa anak untuk melakukan semua jadwal yang dibuatkan dokter, saya meletakkan fokus utama di jam makan besar; patokannya cuma jam makan besar, selebihnya fleksibel mengikuti keinginan anak.
To be honest, menemukan sela dalam pengaturan jam makan ini susah sekali, tentunya karena realita seringkali tak seindah teori. Dokter mengatur pemberian makanan/ASI setiap 2 jam, tapi kenyataannya kadang ada yang harus di-skip, entah karena anaknya nggak mau atau karena jaraknya terlalu dekat dengan jam makan besar.
Yang jadi catatan untuk saya dari Dr. Tinuk dan ternyata it works adalah, lebih baik makan di awal waktu daripada lewat dari jadwal yang seharusnya. Dulu saya pikir, kalau telat jam makan pasti akan lebih lapar dan makannya jadi lebih lahap. Tapi kenyataannya saya salah, lewat jam makan justru bikin rasa lapar berkurang atau bahkan hilang.
Perbanyak menu berlemak dan tinggi kalori
Sebelum konsul ke Dr. Tinuk, biasanya saya cuma kasih Rania makanan yang dia suka aja, supaya dia mau makan. Dan makanan yang dia suka cuma telur dan sayuran seperti wortel, buncis, kacang panjang, dll. Untuk karbonya pun cuma roti yang dengan senang hati dia mau terima.
Sebelum konsul ke Dr. Tinuk, biasanya saya cuma kasih Rania makanan yang dia suka aja, supaya dia mau makan. Dan makanan yang dia suka cuma telur dan sayuran seperti wortel, buncis, kacang panjang, dll. Untuk karbonya pun cuma roti yang dengan senang hati dia mau terima.
Setelah konsul, saya mengubah menu jadi serba daging. Awalnya, saya sering bikin omelet pakai daging giling atau beef patty yang digoreng dengan tujuan supaya lemak yang dikonsumsi lebih banyak. Tapi sayangnya Rania nggak doyan, jarang habis karena makannya juga nggak lahap. Akhirnya saya coba mengganti menu dagingnya dengan sup iga sapi karena saya pikir daging iga lebih berlemak dibanding daging bagian lain, jadi harapannya lemak dari menu gorengan bisa tersubstitusi. Alhamdulillah anaknya juga suka sup iga sapi, jadi selama sebulan terakhir menu yang paling sering saya sajikan ya nasi putih dengan lauk sup iga sapi. Kalau lagi bosan yang berkuah, lele goreng resto Padang to the rescue. Cocok.
Selain daging, Rania juga mengkonsumsi 2 butir telur ayam setiap harinya. Nggak selalu sih, kadang cuma 1 butir, tapi setiap hari pasti menunya ada telur. Kadang dibuat telur ceplok biasa, didadar, dibuat scrambled egg, atau direbus.
Nah untuk snack-nya, saya mengakali susu Nutrinidrink yang diresepkan oleh dokter. Karena Rania nggak mau minum susunya langsung, jadi saya pakai susunya untuk bikin snack. Snack yang saya buat cuma snack simpel seperti pancake, pudding, atau kue bolu kukus, yang bahannya saya campur susu Nutrinidrink. Favorit Rania itu pancake dan pudding, tapi saya paling semangat kalau Rania makan pudding, karena saya selalu bikin puddingnya all in one; pakai telur, santan, dan susu Nutrinidrink. Kebayang ya kalorinya berapa banyak.
Perbaikan jam tidur
Tadinya, saya nggak pernah ambil pusing kapan Rania boleh main dan kapan dia harus tidur; selama dia masih mau main ya nggak apa-apa, meskipun itu udah lewat jam tidur anak-anak. Nah untuk program berat badan ini, saya mulai mengatur kapan Rania harus tidur karena kesuksesan pengaturan jam makan erat hubungannya sama jam tidur. Anak yang tidur terlalu malam akan bangun lebih siang, yang otomatis akan meng-skip satu atau lebih jadwal makan.
Tadinya, saya nggak pernah ambil pusing kapan Rania boleh main dan kapan dia harus tidur; selama dia masih mau main ya nggak apa-apa, meskipun itu udah lewat jam tidur anak-anak. Nah untuk program berat badan ini, saya mulai mengatur kapan Rania harus tidur karena kesuksesan pengaturan jam makan erat hubungannya sama jam tidur. Anak yang tidur terlalu malam akan bangun lebih siang, yang otomatis akan meng-skip satu atau lebih jadwal makan.
Biasanya Rania bangun tidur jam 7 pagi. Setelah mandi-makan-main, dia tidur lagi di sekitar jam 10 dan bangun jam 11.30 terus lanjut makan siang. Kadang tidurnya lebih awal, kadang lebih siang juga. Nah jam tidur pagi ini tricky, karena kalau telat, efeknya adalah makan siang lewat dari jam 12, tapi kalau terlalu cepat (misal tidur jam 9 dan bangun jam 10.30) saat makan siang jam 12 belum terlalu lapar karena setelah bangun tidur pasti minta ASI atau snack. Makanya, once sudah ketemu jadwal yang oke, pertahankan Sis! Sungguh mempertahankan itu lebih sulit daripada mengejar pertama kali sampai dapat
Responsive feeding di baby chair
Awalnya saya pikir makan sambil duduk itu nggak krusial. Tapi setelah ke dokter dan coba menerapkan makan di kursi bayi, ternyata ada perbedaan signifikan.
Awalnya saya pikir makan sambil duduk itu nggak krusial. Tapi setelah ke dokter dan coba menerapkan makan di kursi bayi, ternyata ada perbedaan signifikan.
Sebelumnya, Rania nggak pernah makan sampai habis karena mau main terus. Kalau ada Yangtinya main ke rumah atau pas kita lagi main ke rumah Yangti, Rania selalu makan sambil digendong dan jalan-jalan. Tiap Yangtinya yang nyuapin dengan cara itu, makannya selalu habis. Jadilah perkara makan Rania dianggap cuma gara-gara saya kurang sabar dalam memberikan makan.
Awalnya saya terima dan biarkan. Tapi entah kenapa ada yang mengganjal. Ternyata benar, makan dengan distraksi kelak bisa menimbulkan eating disorder. Makanya dokter menganjurkan saya untuk selalu menerapkan responsive feeding.
Responsive feeding? Apa sih? Bagi yang belum tahu, lengkapnya mungkin bisa googling, tapi intinya di responsive feeding anak harus sadar kalau dia lagi makan. Jadi aktivitas makan itu ya harus makan tok, nggak boleh ada distraksi aktivitas lain seperti nonton tv, gadget, main, dll. atau bahkan dialihkan perhatiannya supaya mau mangap.
Tujuannya supaya anak menikmati makan sebagai sebuah aktivitas yang menyenangkan, bukan cuma sebuah keharusan yang dipaksa. Dan, duduk di baby chair saaaangat memudahkan proses responsive feeding ini. Makanya, kalau ada yang nanya saya, peralatan apa sih yang harus ada buat mpasi? Saya pasti jawab: baby chair.
Saya tahu banget, harusnya semua ini diterapkan sedari awal. Kadang saya jadi berandai-andai, kalau saya mengikuti tata cara pemberian mpasi sejak awal, mungkin tugas saya dalam mendampingi acara makan hari ini akan lebih mudah. Karena kita semua tahu kalau memperbaiki itu lebih sulit daripada membentuk dari awal sekali.
Tapi semua pasti ada hikmahnya, kita kadang suka nggak ngerti kalau nggak mengalami sendiri. Yang sudah terjadi biar jadi pelajaran dan pengalaman, yang pasti akan dan harus berguna untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri sebagai ibu. Mungkin pengalaman ini sengaja Allah ciptakan untuk saya supaya saya lebih paham dan nggak bengong alias lemot kalau ada yang nanya hehe. Mungkin kalau semua berjalan smooth, kehadiran saya nggak terlalu berfaedah. Mungkin. Yah, qadarullah, diambil positifnya saja :)
Yang pasti, saya happy banget target tercapai, lebih happy daripada berhasil release laporan audit klien sebelum deadline. Pasca resign, kayaknya ini achievement pertama terbesar saya di dunia per-IRT-an hihi. Semoga semangat yang sedang berkobar ini tetap terjaga ya, dan semoga semua ibu yang sedang menghadapi drama GTM-BB seret anak diberikan kesabaran dan pikiran yang tenang. Aamiin!
Akhir kata, nggak ada yang nggak mungkin. Kita pasti bisa. Trust me. Peace, love, and hustle! ❤
Hai mbak, aku juga pasien dokter tinuk dan anakku lagi bosen minum nutrinidrink. Boleh share resep puding nutrinidrink nya? Anakku juga suka puding soalnyaaa...
ReplyDeleteHalo mba, maaf baru jawab yaa. Aku bikinnya kayak puding biasa aja mbaa pake agar² swallow, trus dicampur santan, setelah mendidih baru dimasukin telur trus diaduk. Setelah mendidih lagi baru masukin nutrinidrinknya trus matikan apinya deh. Cuma gitu aja mba kalo aku hehe
DeleteBikin agar2 nya pake gula atau skip gula krena udh ad nutrinidrinknya mba? Thanks mba.. Thans juga utk share pengalamannya.. Anakku jg konsul k dr.tinuk.. Cm emg ak kesulitan capai target susunya..
DeleteAku tambahin gula 1 sdm mba, soalnya menurutku nutrinidrink rasanya ga terlalu manis
DeleteWaah seneng baca ini, aq juga baru konsul hari ini mba sama dr. Tinuk, bismillah semoga bisa membaik keadaan anak ku ini, bb naik, makan lancar aamiin
ReplyDeleteBoleh tau ngga moms ,sekali berobat sama Dr tinuk ,biaya nya berapa ya ?
DeleteAku udah agak lupa mom, dulu itu kurleb 500k kalo ga salah
DeleteTerima kasih banyak ya moms ,sungguh blog ini sangat amat membantu saya yg tengah dirundung kegelisahan selama ini ,seperti ada ilham ,semoga saya bisa menerapkan hal yg sama ,dan berdampak baik untuk anak saya.
ReplyDeleteMasya Allah, seneng kalo pengalamanku bs bermanfaat mom. Semangat yaa, insya Allah problemnya cepat teratasi ya mom, salam sayang utk baby nya❤
DeleteMbak nama probiotiknya apa ya ?
ReplyDeleteMaaf udah lupa bgt merknya mba🙏🏻 tp kayaknya bisa bebas beli merk apa aja sih
DeleteMbak nama probiotiknya apa ya ?
ReplyDeleteHi mom mau nanya bagaimana merubah Rania jadi mau disuapin? Karena di post sebelumnya mom bilang Rania maunya makan sendiri ga mau disuapin.
ReplyDelete